Social Icons

Pages

Senin, 16 Januari 2017

The Great Wall di Akhir Minggu

Sebenernya kenapa maksa banget nonton The Great Wall ini, karena ada efek reuni berpuluh tahun yang lalu ketika si Liu The Hua, a.k.a Andy Lau lagi ngetop-ngetop nya.
Jadi sepertinya, mengulang cerita berpuluh tahun yang lalu kalo ada film nya Andy lau harus langsung meluncur ke bioskop, walopun ini nontonnya telat beberapa hari dari tayang perdananya gegara nunggu jadwal si suami yang kosong, ih.... Tapi baiklah... akhirnya terpenuhi juga.

Untuk nambah efek dramatisnya,aku sama sekali gak berusaha untuk nyari sinopsis lah spoiler lah dan entah bocoran-bocoran lainnya. Pengennya nonton film ini tanpa ekpektasi apa-apa. Cukup karena ada Andy Lau. Seperti yang pernah aku bahas di sini, Andy Lau pernah mengisi sebagian besar hari-hari ku waktu jaman sekolah dulu, ahahahaha.... dan bagaimana hancurnya hati waktu poster nya yang segede gaban diturunin Mama waktu aku mau nikah dulu. 

Matt Damon sendiri cuma alasan kesekian lah mengapa aku harus nonton, dan lupakan berapa poin yang harus aku kasih, karena secara isi cerita.... emmmm yaaa seperti itu lah. Tapi kalo yang suka liat spesial efek keren.... naaaaa ini film keren banget, suka deh. Itu belum plus ada si Lu Han Exo yaaaa... Lu Han ? Iyyaaa... dan perannya berakhir dengan tewas meledak di terowongan.


Di pembukanya film udah dijelasin apa alasan kenapa The Great Wall itu dibangun, ada yang alasannya memang sesuai dengan sejarah, dan ada juga alasan yang cuma cerita rekaan semata, dan film ini salah satu contoh cerita rekaan fantasi semata. Walaupun  katanya ni yaaa... di Legenda Cina sebenernya monster Tao Tie di cerita ini emang ada, Ah ya sudahlah...

Biar seger dikit liat pemimpin Pasukan Elang
 Seandainya ada spoiler, abaikan sajah, anggap kelalaian semata....

William Garin (Matt Damon) dan teman-teman jalan-jalan nyariin bubuk hitam yang saat itu sangat berharga, jalan-jalannya itu melintasi gurun gunung sungai, ketemu berbagai jenis pemangsa, yang berbentuk manusia dan yang gak berbentuk apa-apa, sampe akhirnya... rombongan mereka tu hanya bersisa 2, si William sama temennya Pero. Kalo setangkepnya aku ya... (maklum aja ini nontonnya bareng Syifa, jadi selama durasi nonton aku beberapa kali mesti nemenin Syifa ke toilet, hiks... bahkan pertempuran awal, aku gak nonton ajaaahhh) mereka berdua ini tentara bayaran... siapa yang berani bayar, mereka berdua siap tempur aja. Jadi sewaktu-waktu mereka menyerang Spanyol, eh trus selanjutnya mereka berada di pihak Spanyol... kayak gitu lah.

Nah si William dan Pero ini jago banget kalo urusan berantem, William sama busur panahnya, Pero sama pedangnya... cocok deh. Nasib membawa mereka nyasar ke Tembok Besar yang di dalamnya itu sudh siap beribu pasukan, karena pola 60 tahun serangan Tao Tie bakal datang. Tao Tie ini monster entah apalah, entah kadal apa dinosaurus yang kayaknya ikutan dari meteor yang pernah jatuh beribu tahun yang lalu. Tao Tie ini bakal menyerang di tempat-tempat yang katanya banyak bertebaran keserakahan.

Ini versi setelah cukuran jenggot, kalo versi sebelumnya.. gak jelas
Dengan dana yang fantastis, sekian ratus juta USD, kita emang dapat tontonan yang epic,  saya suka semua scene pertempurannya, termasuk Tao Tie yang giginya kayak gergaji ituh. Layaknya film kolosal, detail per pasukan dijelasin dengan keren... 

Ah, terus Andy Lau nya mana? Andy Lau di sini berperan jadi ahli strategi dan penasihat perang. Dia yang memantau menganalisa kelemahan pasukan Tao Tie. Termasuk bagaimana Tao Tie ini mulai berevolusi dan makin jalan otaknya bukan cuma mamerin gigi aja. Pola serangannya pun mulai tervariasi, termasuk Tao Tie cuma bikin serangan nya itu sekedar untuk kamuflase, ternyata sebenernya ada pasukan lain yang bikin terowongan bawah tanah untuk menuju ke ibukota...* teeetttt spoiler *.
Setua ini kah Andy Lau, ckckckck....
Yang terakhir, yang layak diceritain, adalah Komandan Lin... eh kok berasa ada yang manggil. Yang nantinya bakal memimpin seluruh pasukan karena pemimpin utamanya mati kegigit sama Tao Tie yang iseng jalan-jalan di malam hari. Diperanin sama Jing Tian, ah... aku gak update lah sama artis dari Cina. Tapi, Jing Tian ini ceritanya emang ditakdirin untuk membasmi Ratu Tao Tie, jadi nyawanya Tao Tie itu sebenernya cuma ada di si ratu, begitu ratunya mati, semua Tao Tie otomatis mati.
cantik ya berasa ngaca...#eh



Tujuan utama nonton itu kan untuk sarana hiburan kan... dan tentu aja aku sangat terhibur dengan tontonan keren ini. Dari segi cerita sih, gak heboh-heboh banget biasa aja, karena dari awal udah pake scene pertempuran, jadi dari awal ya udah klimaks abis. Humor-humor ringan antara Pero dan William lumayan bikin nyengir, walaupun gak sampe ngakak-ngakak, tapi yaaaa lumayanlah.


Satu yang sangat ditekankan dari awal film adalah masalah Xin Ren... salah gak ya ejaannya, pokoknya intinya tentang kepercayaan dan berjuang untuk satu tujuan bersama. Ternyata panah-panahan itu asik ya, apalagi kalo panah asmara, *uhuk*. panggil Katniss untuk ngajarin manah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Lina

Mama-nya Hafizh dan Syifa.. istrinya Pak Boy, yang berusaha bisa membagi waktu antara urusan kantor dan urusan rumah. Yang berharap semua berjalan lancar dan selalu happy ending. Yang menikmati semua proses hidup walau terkadang ada yang ajaib. Mensyukuri semua yang Allah berikan, I'm A Happy Mom.... Alhamdulillah

it's Me

Mensyukuri apa yang ada membuat hidup lebih bahagia....
 
Blogger Templates