Aku Kehilanganmu

Bukan nyanyi ya... Bukan tiba-tiba ngefans sama Rita Effendi jadi malah nyanyi 'Aku kehilanganmu untuk slama-lamanya'.

27 September yang lalu aku kehilangan OI, kucing lucu imut tersayang. Kehilangan yang tragis yang sukses membuat ku nangis seperti orang gila. Aku sangat sangat sangat menyayangi OI, kucing persia pertama yang aku punya. Semua kenangan bersama OI itu kayak video yang terus play on di depan mata.

Aku gak mau mengingat detik-detik kepergian OI yang tragis, bahkan sedikit pun aku tidak berfikir OI akan pergi. Makanya begitu melihat OI menarik nafas terakhirnya membuatku langsung seperti ikut tersedot dengan tarikan nafas OI. Nangiskah? Jangan tanya lagi lah.... gak ada yang bisa hentiin tangisan ku, pun Syifa dan Hafizh yang aku tau ikut merasa sangat kehilangan. Bahkan suami ku gak mampu untuk sekedar meredakan sedikit saja tangisanku.

Akhirnya mereka membiarkanku berduka, membiarkanku menangisi kepergian OI tanpa berusaha untuk menghibur, karena ku pikir mereka tahu gak ada kata-kata yang dapat menghiburku. Bahkan ketika mereka siap untuk memakamkan OI pun aku seperti tidak rela membiarkan OI tidur di dalam tanah. Aku hanya terus memeluk OI, mencoba mencari wangi nya yang ku kenal. Aku bahkan sempat tidak mengizinkan siapa pun untuk memakamkan OI karena aku takut OI tiba-tiba bangun lagi.

Aku merasa sangat bersalah, aku ingin menumpahkan semua penyesalan ku yang tidak berujung. Aku bahkan tidak sanggup untuk menceritakan tentang OI dan bagaimana OI bisa pergi dengan siapa pun. Karena, setiap topik itu muncul aku cuma bisa terseguk dan akhirnya hanya airmata aja yang keluar terus dan terus.

Belum reda rasa kehilangan yang masih terus membuat produksi airmata jadi lebih aktif, aku tiba-tiba merasa kehilangan sebuah momen yang selama ini bisa menetralkan stres di tumpukan kerjaan. Dan kehilangan ini pun seperti nya sangat tiba-tiba dan pergi begitu saja.

Kangen OI dan kangen masa-masa yang hilang tiba-tiba ini, membuat ku seperti nya harus kembali menata prioritas hati agar tidak terlalu lama larut dalam bad mood. Kangen OI mungkin gak bakalan bisa hilang dan gak akan tergantiin dengan apa pun juga.

Aku kangen sekali, ini gak ada hubungannya dengan Kangen Water, atau Kangen Band. Ini murni kangen gak berujung.

Kalau bisa kukembalikan semua momen yang sudah berlalu

Bagian manakah yang paling ingin kukembalikan?

Bagian ketika aku adalah bagian darinya

Kalau bisa kuulang lagi

Aku ingin bisa merasakan ketika dia menyambutku

menerima ku apa adanya, dan menikmati rasa sayang tulus yang ada di matanya

Aku tahu tidak ada yang abadi, segala sesuatu yang manis itu pasti akan berakhir, bahkan permen yang paling manis pun ada tanggal kadaluarsa nya. Tapi sepertinya aku belum siap untuk kehilangan ini.

Apakah kita sanggup untuk melepaskan sesuatu ketika semuanya masih terasa indah, ternyata quote ini yng dulunya kuanggap quote lucu-lucuan aja untuk ditaro di dp, ternyata akhirnya malah seperti dikirim untukku.

Sekarang....

aku cuma ingin mengingat, mengingat semua yang pernah kulalui bersamanya

Mengingat rasa bahagia ketika aku memanggil namanya

Mengingat bahwa aku ternyata sangat menyayanginya

Mengingat bahwa ternyata aku membutuhkannya

Mengingat bahwa aku terbiasa dengan kehadirannya setiap hari

Mengingat bahwa aku terbiasa menerima panggilan bangun paginya setiap subuh

Mengingat pasti ada alasan Tuhan mengirimkannya untukku, mengingat pasti ada alasan kami dipertemukan

Mengingat pasti ada alasan Tuhan membuat semua ini terjadi

Mengingat aku pernah punya kesempatan untuk memilih, dan aku memilih untuk memiliki dirinya

sekarang semua kukembalikan kepada yang berhak untuk memilikinya

walau rasa kehilangan ini tetap ada di hatiku.

Aku harus menerimanya kan. Aku ingin kembali ke dunia nyata... Dan tiba-tiba aku teringat pintu ke mana saja. Bisa kah?

Tahu kah kamu ketika malam beranjak pagi, aku selalu menantimu.

Aku kehilangan mu...