Ketika akhirnya Allah memutuskan apa yang terbaik untuk kami semua.... sedangkan saat itu masih selalu ada pertanyaan 'Ya Allah, apakah ini yang terbaik untuk kami semua,' Seolah tangisan tiada akhir pada hari Allah memanggil papa untuk kembali kepada-Nya. Memanggil seseorang yang merupakan semangat, nafas dan harapan banyak orang. Bukan cuma harapan kami orang terdekatnya, tapi harapan beribu masyarakat... Rasanya seperti tersedot ke dalam pusaran air dingin, dalam dan gelap. Kadang sempat terlintas, apa artinya perjuangan kami untuk mengalahkan penyakit papa.... Tapi lagi lagi seolah ada yang menyentak untuk menyadarkanku bahwa disemua perjuangan ini disemua sakit papa ini ada pengampunan untuk papa. Selalu kuulang-ulang bahwa Allah akan menghapuskan semua dosa papa.
Baik, ini masih terasa berat untuk memulai mengulang kembali bagaimana tanggal 28 Januari itu hari berduka bukan cuma untuk kami keluarga terdekat, tapi untuk masyarakat di Kabupaten Bangka. Hiks,,,
huaaaaahhhhhhh kehilangan kata-kata, rasanya seperti ada pemutar video di depan mata ketika aku mendampingi papa di akhir hayatnya.
Selama ini aku selalu berusaha menyaring semua cerita-cerita yang kutulis di blog atau di medsoc lainnya. Bukan apa-apa, kondisi papa selalu jadi pelintiran kepentingan politik yang ternyata ih bikin ngelus dada. Jadi, kesini-sini nya aku malah vakum untuk menulis ini itu, karena selain memang disibukkan bolak balik ke Jakarta untuk urusan pengobatan papa, juga ditambah kondisi politik yang kacau sehingga aku khawatir untuk menulis apa-apa.
Sepeninggalan papa ini, mungkin banyak catatan yang akan aku publish satu satu *berharap banyak waktu yang tersisa di sela-sela bikin laporan ini itu*
Banyak yang baru terlihat setelah papa gak ada.... ternyata begitu banyak orang yang sangat menyayangi papa ketika beliau masih ada, aku melihat begitu banyak tangisan ketika kepergian papa. Kehilangan papa ini sangat berat untukku, karena selama 1 tahun menemani papa berjuang menghadapi sakitnya, membuat ku seolah punya ikatan yang sangat kuat. Melihat begitu banyak cinta dari teman-teman papa, pendukung dan semua masyarakat yang entah darimana tiba-tiba sudah memenuhi halaman rumah dan halaman mesjid di depan rumah, membuat ku melihat.... Papa mungkin sudah tidak ada di sekitar kita, tapi apa yang sudah papa perbuat selama hidupnya masih bertebaran di sekitarku.
Sepertinya mesti stop dulu ni .... besok bakal dilanjutin ke flash back perjuangan kami....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar