Coba tebak apa persamaan 3 bacaan ini.... Kalo pertanyaannya ditujukan ke aku, jawabannya satu... kesemua buku ini muncul secara bersamaan di hadapanku, secara gak sengaja... seperti buah jambu yang keteplok jato gitu aja... Enggak aku masukin ke review...karena terus terang tiga2nya bukan buku yang bakalan aku pilih dengan sengaja. Terlalu berat, terlalu banyak perumpamaan, pokoknya aku bukan tipe2 puitis yang mesti muter2 untuk bilang pengen minum (ini contoh aja gak ada hubungan ama isi buku).
Tapi semuanya tepat datang ketika banyak perasaan yang kacau balau di hati. Enggak... aku enggak mencari pencerahan dengan membacanya, terus terang aja....saking bosennya banyak yang aku lompatin halamannya abis bikin ngantuk.
Cuma banyak sekali yang sangat mirip dengan kondisiku, seperti di The Missing Rose... Diana yang digambarkan sebagai pemeran utama yang harus nyariin sodara kembar yang terpisah sejak lahir dan baru diketahui setelah ibunya meninggal. Seperti menampar muka karena kondisi Diana yang saking berusaha untuk nyenangin orang lain tiba2 harus kehilangan dirinya sendiri, ia jadi seperti orang lain agar ia bisa melihat orang lain bahagia. Ck... seperti inikah kondisi-ku. Dalam pencarian sodar kembar-nya Diana terpaksa harus belajar untuk memahami bahasa mawar, bahasa bunga yang hanya dimengerti orang2 tertentu, salah satunya adalah Mary sodara kembarnya Diana. Dan seperti dihubungkan denganThe Little Prince... tiba2 muncul kalimat 'Aku akan bertanggung jawab terhadap mawar mawar-ku' . Dan begitu banyak percakapan antar mawar, yang paling aku ingat sih, tentang mawar yang saking ingin dipelihara seseorang, sampe ia berusaha menghilangkan durinya dan menambah harum bunganya padahal, itu malah mempercepat ia mati. Perumpamaan yang agak sadis, tapi sangat mengena di hati.
Cuma aku berusaha mengambil banyak masukan untuk hati yang lagi gak enak, antara laen gak enak karena mikirin kontrak kerja pemasangan jaringan ke kecamatan yang belum kelar2 .... padahal biasanya di kondisi yang biasa, kontrak beserta semua dokumen pendukungnya bisa aku kerjain 1 ato 2 hari. Ugghhhhh.....
Ya.... aku mungkin bukan orang yang bisa mendengarkan mawar, bukan orang yang bisa mengerti bahasa mawar, aku juga bukan sang pangeran yang membebaskan sang rubah, dan aku bukan sang alchemist.... aku cuma orang biasa yang pengen semua berjalan apa adanya. Ingin menikmati semuanya... tanpa beban. Tidak bisa membalik waktu, tidak bisa menghapus kenangan. Apakah aku sudah menemukan siapa aku sebenarnya ????
Jika mengenakan 'topeng kehebatan' bisa membuatmu bahagia, jangan lepaskan teruskanlah memakainya. Teruslah berkata 'aku'. Tapi ketahuilah, ada harga yang harus dibayar. Ketahuilah bahwa jika kau berkata 'aku' sepanjang waktu, kau bisa lupa siapa dirimu yang sesungguhnya. (The Missing Rose; 169).
Mengerikan sekali.... apa memang kita semua berusaha sembunyi di balik topeng kehebatan ? Padahal banyak yang mesti kita korbankan untuk menempatkan topeng itu tetap di tempatnya. Apakah seperti inikah aku ???
Tiba2 aku menyukai mawar.... hmmmm pada dasarnya aku emang suka mawar, tapi saat ini perasaanku terhadap mawar jadi agak berubah. Hehehe...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belum kunjung jadi beli The Missing Rose... Masih mikir berat banget nggak ya ceritanya.
BalasHapusThe Missing Rose yang pertama aku baca.... berlanjut The Alchemist terakhir The Little Prince, dan yang paling aku suka emang The Missing Rose... baca aja, ada cerita pencarian belahan jiwa yang sangat menyentuh.... karena belahan jiwa itu akan mengeluarkan cahaya di keningnya, emmmm... banyak halaman yang dilewatin kalo ngerasa bosen... :)
BalasHapus